
Alerhis Loratadine Kaplet 10 mg adalah obat alergi jenis antihistamin trisiklik bertanda lingkaran biru dengan kandungan loratadine yang bekerja sebagai antagonis selektif pada reseptor H1 periferal.
Artikel ini berisi informasi isi, harga, indikasi, komposisi, cara kerja obat, kontraindikasi, efek samping, peringatan kesehatan, dosis, interaksi obat, izin BPOM, kehalalan, dan produsen obat alergi Alerhis.
Isi dan Harga
Alerhis kemasan 1 strip yang berisi 4 kaplet memiliki Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp13.750.
Indikasi
Alerhis berfungsi untuk:
- Mengatasi gejala-gejala rinitis alergik, seperti:
- Bersin-bersin dan pilek
- Rasa gatal pada hidung
- Rasa gatal dan terbakar pada mata
- Mengurangi gejala dan tanda-tanda urtikaria (biduran) kronis, serta penyakit dermatologis alergi lainnya.
Komposisi Alerhis
Tiap kaplet Alerhis mengandung Loratadine 10 mg.
Mekanisme Kerja Obat Alerhis
Loratadine merupakan antihistamin trisiklik, dengan masa kerja panjang, yang beraktivitas sebagai antagonis selektif pada reseptor H1 periferal.
Kontraindikasi
Penderita yang hipersensitif terhadap loratadine.
Efek Samping Alerhis
Loratadine tidak menunjukkan sifat-sifat sedatif atau antikolinergik yang signifikan secara klinis. Jarang dilaporkan adanya rasa lelah, sedasi, sakit kepala, dan mulut kering.
Peringatan dan Perhatian
- Pemberian loratadine harus dihentikan kira-kira 48 jam sebelum prosedur uji alergi pada kulit, karena kalau tidak, antihistamin dapat mencegah atau mengurangi reaksi positif terhadap indikator reaktivitas normal.
- Keamanan pemakaian loratadine selama kehamilan belum ditetapkan.
- Hati-hati pemberian pada wanita menyusui karena loratadine diekskresikan melalui air susu.
- Pada penderita gagal fungsi hati dan ginjal.
Aturan Pakai
Berikut ini adalah dosis pemakaian Alerhis berdasarkan usia dan berat badan:
- Dewasa dan anak-anak usia > 12 tahun: 1 kaplet, 1 kali sehari
- Anak-anak usia 6 -12 tahun:
- Berat badan > 30 kg: 1 kaplet, 1 kali sehari
- Berat bada < 30 kg: ½ kaplet, 1 kali sehari
Interaksi Obat
Loratadine tidak mempunyai efek potensiasi pada penggunaan bersama dengan alkohol. Dilaporkan adanya peningkatan konsentrasi plasma loratadine sesudah penggunaan bersama dengan ketokonazol, eritromisin, atau simetidin pada uji klinik terkontrol, tetapi tanpa menimbulkan perubahan klinik yang signifikan (termasuk elektrokardiografi). Pemberian antihistamin seharusnya dihentikan terlebih dahulu kira-kira 48 jam sebelum tes kulit sebab obat ini dapat menghambat reaksi positif pada indikator reaktivitas dermal.
Izin BPOM dan Kehalalan
Alerhis telah memiliki izin BPOM dengan nomor Reg. DTL 9613306804A1.
Pada kemasan obat Alerhis tidak terdapat tanda halal. Hasil pencarian di database halal MUI maupun database Halal Indonesia juga tidak menemukan adanya obat Alerhis di antara produk-produk yang telah tersertifikasi halal.
Produsen
Alerhis diproduksi oleh PT LAPI Laboratories, Serang, Indonesia.
Keterangan:
Informasi pada artikel ini berdasarkan informasi yang tertera pada kemasan produk Alerhis Loratadine Kaplet 10 mg yang dibeli pada Januari 2023. Informasi dapat berubah sewaktu-waktu dan penulis tidak dapat selalu menjamin kemutakhiran informasi.