Perbedaan Termitisida Repellent dan Non-Repellent

0
Published on 2 February 2023
Sarang rayap yang menggunung
Ilustrasi sarang rayap (c) hbieser

Rayap dapat merusak banyak hal, mulai dari kusen pintu, kusen jendela, kitchen set, lemari, beragam perabotan kayu lainnya, uang, baju, tas, buku, dokumen, hingga lantai dan tembok. Parahnya tingkat kerusakan yang diakibatkan oleh rayap membuat hewan tersebut menjadi hama pengganggu yang tidak disukai banyak orang.

Tidak sedikit orang yang melakukan pembasmian rayap secara mandiri dengan menggunakan cairan pembasmi nyamuk dan serangga rumahan, seperti Baygon. Dari pengalaman saya, Baygon Aerosol varian Eucalyptus memang dapat membunuh rayap yang terlihat, tetapi rayap akan kembali lagi dalam beberapa minggu atau bulan kemudian. Hal itu karena Baygon hanya dapat membunuh rayap yang terlihat di permukaan, sedangkan sebagian besar koloni rayap dan sang ratu rayap yang berada di dalam sarang yang terkubur bermeter-meter di dalam tanah atau tembok tidak dapat tersentuh oleh Baygon.

Termitisida: Repellent VS Non-Repellent

Termitisida adalah jenis pestisida yang mengandung bahan kimia untuk membasmi atau membunuh rayap.

Keinginan untuk membasmi rayap secara tuntas hingga ke ratu rayap membuat saya mencari berbagai produk termitisida yang mungkin ampuh. Kata kunci pencarian tidak terlepas dari kata "obat pembasmi rayap", "obat anti rayap", "obat antirayap", "obat rayap", dan "racun rayap".

Dalam pencarian tersebut, saya menemukan dua jenis termitisida, yaitu repellent dan non-repellent.

Termitisida Repellent

Termitisida repellent adalah tipe termitisida yang mengusir rayap, tetapi tidak membunuhnya. Meskipun demikian, rayap juga dapat langsung mati jika terkena dosis mematikan.

Cara Kerja

Rayap yang terkena obat antirayap repellent atau berada di area yang telah diberikan perlakuan (treatment) obat antirayap jenis repellent akan menjauhi area tersebut. Artinya, antirayap repellent hanya melindungi area yang telah mendapat perlakuan saja. Rayap yang berada di luar area tersebut tidak akan terpengaruh.

Bahan Kimia

Antirayap repellent biasanya menggunakan bahan kimia Cypermethrin (Sipermetrin), Fenitrothion, Permethrin, Fenvalerate, dan Bifenthrin.

Contoh Produk

Cislin 25 EC.


Termitisida Non-Repellent

Termitisida non-repellent adalah tipe termitisida yang membunuh rayap secara perlahan.

Cara Kerja

Obat pembasmi rayap jenis non-repellent tidak berbau dan tidak berwarna (transparan) sehingga tidak dapat terdeteksi oleh rayap. Rayap yang bersentuhan dengan obat anti rayap non-repellent dan/atau memakan benda yang telah mendapat perlakuan obat anti rayap non-repellent akan mati secara perlahan dari dalam. Sebelum mati, rayap akan bekerja seperti biasa sambil menyebarkan racun ke rayap-rayap lain melalui sentuhan sehingga pada akhirnya racun tersebar dan dapat membunuh seluruh rayap dalam koloni. Termitisida non-repellent memiliki efek yang lambat sehingga efeknya mungkin baru terlihat setelah 90 hari.

Bahan Kimia

Antirayap non-repellent biasanya menggunakan bahan kimia Fipronil, Chlorfenapyr (Klorfenapir), dan Imidacloprid (Imidakloprid).

Contoh Produk

Altriset, Bayer Premise 200 SL, Termidor SC.


Penutup

Pilih Obat Anti Rayap Repellent atau Non-Repellent?

Dari informasi di atas yang saya peroleh dari berbagai sumber, saya dapat menyimpulkan bahwa obat pembasmi rayap tipe non-repellent cocok digunakan untuk membasmi tuntas koloni rayap sampai ke sang ratu rayap, sedangkan obat antirayap repellent cocok digunakan untuk melindungi barang atau area dari serangan rayap. Untuk penggunaan yang lebih serius, saya sarankan untuk berkonsultasi lebih lanjut dengan ahli pembasmi hama profesional di daerah masing-masing.


Sumber:

0
First published by  on .

Add A Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *