Benih Palsu: Definisi, Bahaya, Ciri-Ciri

0
Updated on 28 February 2022
Benih
Ilustrasi Benih (c) Loretta Rossiter

Pernah dengar istilah benih palsu / bibit palsu / benih asalan?

Sebagai pemula dalam urban farming, saya bingung ketika pertama kali mendengar istilah itu. Kemudian muncul beberapa pertanyaan: apa yang dimaksud dengan benih palsu? Memangnya benih bisa dipalsukan? Apa bedanya dengan benih asli? Apa ada bahayanya?

Artikel ini akan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.

Definisi Benih Palsu

Benih palsu adalah benih yang dihasilkan tanpa melalui prosedur produksi dan sertifikasi benih yang telah diatur oleh pemerintah.[1]

Saat artikel ini ditulis, peraturan mengenai prosedur produksi dan sertifikasi benih tertuang dalam beberapa regulasi, yaitu:

  • Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 12/PERMENTAN/TP.020/4/2018 tentang Produksi, Sertifikasi, dan Peredaran Benih Tanaman.
  • Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 990/HK.150/C/05/2018 tentang Petunjuk Teknis Produksi Benih Tanaman Pangan
  • Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 991/HK.150/C/05/2018 tentang Petunjuk Teknis Sertifikasi Benih Tanaman Pangan

Bahaya Benih Palsu

Benih palsu tidak memiliki jaminan mutu sehingga petani tidak memiliki kepastian mengenai tingkat keberhasilan pertumbuhan tanaman dan tingkat produksi hasil tanaman.

Benih palsu bukan berarti benih tersebut pasti tidak dapat tumbuh. Benih palsu dapat tumbuh menjadi tanaman dewasa, namun tanaman tersebut akan lebih lambat memasuki usia produktif dibandingkan tanaman yang berasal dari benih asli[2].

Benih palsu pun tetap dapat memproduksi hasil panen, tetapi jumlah produksi yang didapatkan hanya sekitar 50% dari hasil panen yang didapatkan jika menggunakan benih asli[2]. Selain itu, hasil produksi dari benih palsu juga akan menghasilkan produk olahan dengan kualitas yang lebih rendah[2].

Ciri-ciri Benih Palsu

Benih palsu yang beredar di pasaran tidak terbatas pada benih tanaman tertentu saja. Ada benih kelapa sawit palsu, benih buah palsu, hingga benih sayuran palsu.

Secara umum, benih palsu tidak dapat langsung dikenali dari penampilan fisik benih[3]. Keaslian benih baru dapat dinilai setelah benih ditanam dan mulai berbuah[2, 3]. Namun demikian, penentuan keaslian benih setelah penanaman pun akan sulit dilakukan bagi orang awam yang belum terlalu mengenali ciri tanaman yang dapat tumbuh dan berproduksi baik.

Untuk memudahkan pendeteksian benih palsu, beberapa produsen memberikan tanda atau ciri-ciri khusus pada benih asli produksi mereka. Misalnya, produsen benih East West Seed menginformasikan 4 ciri benih asli merek Cap Panah Merah [4, 5]:

  1. Terdapat stiker hologram pada kemasan produk
  2. Teks yang tercetak pada kemasan tidak mudah pudar dan luntur
  3. Benih dikemas dalam small pouch berukuran 12,5 x 17,5 cm yang terbuat dari bahan plastik alumunium kuat, tidak mudah kusut, dan tidak mudah sobek.
  4. Benih yang berlogo 'Ewincoat' dan 'Perlakuan Fungisida' memiliki warna cerah dan merata. Warna tersebut berasal dari lapisan Polymer "waterbase" berformula khusus yang membuat benih lebih menyerap air, lebih mudah berkecambah, dan bebas penyakit.

Selain usaha dari para produsen benih untuk memberikan tanda keaslian benih pada kemasan, terdapat pula usaha dari pemerintah untuk memberikan jaminan benih bermutu melalui aplikasi Barcode / QR Code berbasis smartphone Android dan iOS[6, 7]. Per September 2021, aplikasi tersebut masih dalam tahap sosialisasi kepada instansi pemerintah daerah dan swasta[7]. Jika program pemerintah itu berjalan lancar, nantinya setiap benih akan memiliki Barcode atau QR Code yang berisi informasi identitas benih, seperti jumlah ketersediaan, mutu, varietas, dan distribusi peredaran benih[6, 7].

Cara Menghindari Tertipu Benih Palsu

Saat ini, benih palsu diperjualbelikan secara bebas di online marketplace[3]. Hal itu semakin membuat pembeli rawan tertipu benih palsu karena mereka tidak dapat mengecek ciri-ciri keaslian benih secara langsung sebelum membeli.

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk terhindar dari membeli benih palsu:

  1. Cek apakah produsen benih dan benih tanaman tersebut telah terdaftar resmi. Pengecekan dapat dilakukan di Database Varietas Ditjen Horti, situs pemerintah daerah seperti Jogja Benih, eBenih milik Direktorat Perbenihan Perkebunan, atau sumber resmi pemerintah lainnya.
  2. Setelah memastikan produsen telah terdaftar resmi, cari toko atau distributor resmi mereka. Biasanya informasi ini tercantum di situs produsen.

Referensi

  1. Kuncoro, E. (n.d.). PEREDARAN BENIH PALSU MENGGANGGU KEBERHASILAN PROGRAM PEBANGUNAN TANAMAN PANGAN. Retrieved from http://bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/peredaran%20benih%20palsu.pdf
  2. Mengapa Petani Tidak Kapok Menggunakan Benih Palsu?. (2022). https://disbun.kaltimprov.go.id/artikel/mengapa-petani-tidak-kapok-menggunakan-benih-palsu
  3. Kementan Tegas Perangi Peredaran Benih Sawit Palsu. https://www.sertifikasimisb.com/berita/item/83-kementan-tegas-perangi-peredaran-benih-sawit-palsu.html
  4. Cap Panah Merah [@CapPanahMerah]. (2014, Jan 22). Awas benih palsu!! Mari kuasai cara mengenal benih Cap Panah Merah yang asli .. #BrantasBenihPalsu [Image attached] [Tweet]. Twitter. https://twitter.com/cappanahmerah/status/425841225334136832
  5. https://web.facebook.com/73151382307/photos/inovasi-dari-cap-panah-merah-yaitu-penggantian-formula-coating-pada-benih-yang-m/10151916295522308/
  6. Ini Senjata Baru Kementan Berantas Benih Palsu. (2020). https://www.cnbcindonesia.com/news/20200828201600-4-182923/ini-senjata-baru-kementan-berantas-benih-palsu
  7. Barcode/QR Code Pada Kemasan, Cegah Pemalsuan Benih. (2021). https://pangannews.id/berita/1631459843/barcodeqr-code-pada-kemasan-cegah-pemalsuan-benih

0
First published by  on Last Modified on 28 February 2022.

Add A Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *